Penjualan mobil Tesla mengalami penurunan signifikan di sejumlah pasar penting pada awal tahun 2025. Data terbaru menunjukkan penurunan penjualan yang cukup drastis di China dan beberapa negara Eropa, menimbulkan pertanyaan mengenai strategi Tesla ke depan di tengah persaingan yang semakin ketat. Hal ini menjadi sorotan mengingat Tesla sebelumnya telah mengalami penurunan laba bersih hingga 71 persen pada kuartal pertama 2025.
Penjualan Tesla Anjlok di Pasar China
Penurunan penjualan Tesla paling terasa di pasar China. Pada Mei 2025, Tesla hanya mampu menjual 61.662 unit mobil, mengalami penurunan sekitar 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
Penurunan ini lebih signifikan jika dilihat secara akumulatif. Dari Januari hingga Mei 2025, pengiriman kendaraan Tesla di China mencapai 292.875 unit, turun hampir 18 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (355.616 unit).
Konsumen China kini tampaknya lebih tertarik pada merek lokal. BYD dan Xiaomi menjadi dua kompetitor utama yang berhasil merebut pangsa pasar Tesla. Hal ini menunjukkan pergeseran preferensi konsumen dan tantangan besar bagi Tesla untuk merebut kembali hati konsumen China.
Eropa Juga Alami Penurunan Penjualan
Penurunan penjualan Tesla tidak hanya terjadi di China. Sejumlah negara utama di Eropa juga mengalami penurunan penjualan yang cukup signifikan. Jerman, Prancis, Spanyol, Swedia, Denmark, dan Belgia tercatat mengalami penurunan penjualan kendaraan Tesla.
Namun, ada pengecualian di Norwegia. Penjualan Tesla di Norwegia justru melonjak 213 persen secara tahunan pada Mei 2025. Lonjakan ini kemungkinan besar disebabkan oleh angka penjualan yang sangat rendah pada Mei 2024 di Norwegia (kurang dari 1.000 unit), sehingga menjadi basis perbandingan yang tidak representatif.
Faktor Penurunan Penjualan di Eropa
Penurunan penjualan di Eropa kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk persaingan yang ketat dari produsen mobil listrik Eropa lainnya, serta faktor ekonomi global yang mempengaruhi daya beli konsumen. Tesla perlu melakukan strategi yang tepat untuk membalikkan tren penurunan di pasar Eropa.
Strategi Tesla Mengatasi Penurunan Penjualan
Tesla sebelumnya mengaitkan penurunan kinerja penjualan pada kuartal pertama 2025 dengan proses penyegaran Model Y. Namun, meskipun proses produksi telah kembali normal, penjualan tetap menurun.
Ini mengindikasikan bahwa masalahnya bukan hanya pada produksi, tetapi juga pada permintaan pasar. Tesla telah mencoba mengatasi hal ini dengan menawarkan diskon untuk pembelian Model Y dan penyediaan layanan pembiayaan tanpa bunga.
Namun, upaya tersebut belum cukup efektif untuk membalikkan tren penurunan penjualan. Tesla perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap strategi pemasaran dan produknya untuk mendapatkan kembali kepercayaan dan minat konsumen.
Penurunan penjualan Tesla di China dan Eropa menunjukkan tantangan yang dihadapi perusahaan dalam mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di pasar mobil listrik. Kompetisi yang semakin ketat dan perubahan preferensi konsumen menuntut Tesla untuk melakukan inovasi dan strategi yang lebih agresif untuk mengatasi penurunan penjualan dan mempertahankan profitabilitasnya. Langkah-langkah strategis jangka panjang, termasuk diversifikasi pasar dan pengembangan produk baru, mungkin menjadi kunci keberhasilan Tesla di masa depan.