Kota Magelang baru-baru ini menjadi tuan rumah sebuah acara yang unik dan nostalgia, yaitu PPMKI Jateng Tour 2025. Selama dua hari, yaitu Sabtu dan Minggu, 3-4 Mei 2025, jalan-jalan kota dihiasi oleh lebih dari 200 mobil kuno dari berbagai penjuru Indonesia.
Acara ini bukan hanya sekadar kontes atau pameran mobil klasik biasa. PPMKI Jateng Tour 2025 merupakan bagian dari perayaan ulang tahun ke-1.119 Kota Magelang, sekaligus menjadi ajang silaturahmi bagi para penggemar mobil klasik dari berbagai generasi. Suasana retro yang kental terasa di sepanjang acara.
Peserta dan Kendaraan yang Unik
Para peserta membawa berbagai jenis mobil kuno, mulai dari mobil antik tahun 40-an hingga mobil retro tahun 70-an dan 80-an. Kehadiran mobil-mobil langka menambah daya tarik acara ini. Salah satu yang menarik perhatian adalah Suzuki CV-1 mungil milik Iwan Kasep dari Bandung. Mobil mungil ini memiliki kapasitas mesin 200 cc, panjang 1,9 meter, lebar 1,2 meter, dan tinggi hanya 1,3 meter. Bentuknya yang unik seperti kapsul berjalan membuat banyak orang penasaran.
Iwan Kasep sendiri mengaku sangat menikmati suasana di Magelang. Ia mengatakan bahwa setiap ada event di Magelang, ia selalu berusaha untuk ikut serta. Menurutnya, suasana di Magelang sangat nyaman dan ramah.
Rute dan Kegiatan Rally
Rally mobil kuno ini dibagi menjadi dua etape. Etape pertama pada Sabtu (3/5) melewati rute Magelang-Temanggung-Magelang. Para peserta diajak untuk menikmati keindahan alam dan pesona budaya di sepanjang jalur tersebut.
Etape kedua pada Minggu (4/5) berlangsung dari Sidotopo menuju Pendopo Pengabdian. Rute ini kemungkinan menawarkan pemandangan yang berbeda dan kesempatan untuk lebih mengenal Kota Magelang.
Dampak Positif Acara
Wali Kota Magelang, Damar Prasteyono, menyebut acara ini bukan hanya sekadar rally, tetapi juga sebuah parade warisan budaya otomotif. Ia menekankan pentingnya merawat dan melestarikan kendaraan-kendaraan klasik sebagai saksi sejarah.
Acara ini juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Kepala Disporapar Magelang, Sarwo Imam Santoso, menyatakan bahwa PPMKI Jateng Tour 2025 menjadi sarana promosi wisata yang efektif. UMKM, penginapan, dan rumah makan di sekitar rute rally merasakan peningkatan pendapatan.
Bupati Temanggung, Agus Setyawan, juga menyambut positif acara ini dan berharap kolaborasi antar daerah dapat terus berlanjut. Ia menekankan pentingnya sinergi bukan hanya dalam hal administrasi, tetapi juga dalam semangat kebersamaan.
Nilai Historis dan Antusiasme Peserta
Acara ini semakin istimewa karena bertepatan dengan peringatan 200 tahun Perang Diponegoro. Hal ini memberikan dimensi historis yang kuat dan menambah nilai bagi acara tersebut. Banyak peserta yang antusias mengikuti acara ini, jumlah peminat bahkan melebihi kuota 200 mobil yang telah ditetapkan.
Jhony Pramudito, Pembina PPMKI Jateng, menyatakan bahwa ini merupakan event ke-27 yang diselenggarakan dan setiap tahunnya selalu penuh semangat. Hal ini menunjukkan bahwa acara ini telah berhasil menjadi tradisi tahunan yang dinantikan oleh banyak pecinta otomotif.
Informasi Tambahan: Aspek Budaya dan Pariwisata
PPMKI Jateng Tour 2025 tidak hanya menampilkan mobil-mobil klasik, tetapi juga mengedepankan aspek budaya dan pariwisata Magelang dan Temanggung. Rute rally dirancang untuk melewati tempat-tempat bersejarah dan lokasi wisata menarik. Hal ini memberikan pengalaman yang lebih berkesan bagi para peserta.
Keberhasilan acara ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mempromosikan wisata melalui kegiatan yang unik dan menarik. Menggabungkan aspek sejarah, budaya, dan otomotif menjadi formula yang terbukti efektif untuk menarik minat wisatawan dan menghidupkan perekonomian lokal.
Kesimpulan
PPMKI Jateng Tour 2025 di Magelang merupakan contoh sukses penyelenggaraan acara yang mampu menggabungkan unsur nostalgia, budaya, dan pariwisata. Acara ini tidak hanya menghibur masyarakat, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal dan memperkuat silaturahmi antar penggemar mobil klasik dari berbagai generasi. Semoga acara seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi daerah lain.
Editor: Modesta Fiska