Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang (UPGRIS) menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Baru-baru ini, UPGRIS menjalankan program pemberdayaan UMKM di Desa Kaliyoso, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Program ini menargetkan pelaku usaha lokal untuk meningkatkan daya saing di era digital.
Sebanyak 25 pelaku UMKM dari sektor makanan, minuman, dan kerajinan tangan berpartisipasi dalam program ini. Pelatihan dilakukan di Balai Desa Kaliyoso, memberikan akses yang mudah bagi para peserta. UPGRIS memilih lokasi ini karena dinilai strategis dan mudah dijangkau oleh para peserta pelatihan.
Peningkatan Kapasitas UMKM melalui Digitalisasi dan Legalitas
Program pelatihan yang bertema “Peningkatan Kapasitas UMKM melalui Digitalisasi dan Legalitas Produk” ini difokuskan pada dua aspek penting. Aspek pertama adalah pemasaran digital melalui platform Shopee, memberikan para pelaku UMKM kesempatan untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Aspek kedua adalah pendampingan pengurusan izin Produk Industri Rumah Tangga (PIRT), sangat krusial untuk menjamin keamanan dan kualitas produk.
Dosen UPGRIS, Rita Meiriyanti SE MM, selaku ketua tim pengabdian masyarakat, menjelaskan tujuan program ini. Tujuannya adalah untuk memperkuat kapasitas UMKM agar mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif dan digital. Pelatihan dirancang praktis dan aplikatif, memungkinkan peserta langsung menerapkan ilmu yang didapat.
Pelatihan Praktis dan Aplikatif
Para peserta didorong untuk langsung membuat toko online di Shopee, mengunggah produk, dan memanfaatkan fitur promosi yang tersedia. Hal ini penting untuk membangun brand awareness dan meningkatkan penjualan. Bimbingan dalam menyusun dokumen untuk mengurus izin PIRT juga diberikan, memastikan produk mereka memenuhi standar keamanan yang ditetapkan.
Tim dosen UPGRIS yang terlibat tidak hanya Rita Meiriyanti, tetapi juga Prianka Ratri Nastiti SE MM dan Chadyan Fathurachman SKom MAB. Ketiga dosen ini memberikan pengajaran dan bimbingan kepada para peserta pelatihan. Selain dosen, tiga mahasiswa juga turut serta sebagai asisten lapangan, membantu kelancaran program.
Antusiasme Peserta dan Dampak Program
Peserta pelatihan menunjukkan antusiasme yang tinggi. Banyak dari mereka langsung mengaplikasikan materi yang diajarkan, membuat toko online dan mengunggah produk mereka ke Shopee. Beberapa peserta lain mulai menyiapkan dokumen untuk pengajuan izin PIRT. Suksesnya program ini terlihat dari semangat dan hasil nyata yang dicapai para peserta.
UPGRIS berharap program ini dapat mendorong transformasi UMKM di Kendal melalui pendekatan edukatif dan praktis. Program ini juga merupakan bagian dari upaya UPGRIS dalam mendorong penguatan ekonomi lokal yang berkelanjutan. UPGRIS berkomitmen untuk terus mendukung UMKM dan memberdayakan masyarakat.
Dukungan dari Pemerintah Desa
Kepala Desa Kaliyoso, Zaenuri, menyambut baik program pemberdayaan UMKM ini. Ia berharap ada kesinambungan pendampingan dari UPGRIS di masa mendatang. Dukungan dari pemerintah desa sangat penting untuk keberhasilan program ini. Potensi UMKM di Desa Kaliyoso sangat besar, dan dengan bimbingan yang tepat, mereka dapat berkembang pesat.
Program ini tidak hanya memberikan pelatihan teknis, tetapi juga membangun jaringan dan kepercayaan diri para pelaku UMKM. Dengan pengetahuan dan keterampilan baru yang didapat, mereka diharapkan mampu mengembangkan usahanya dan meningkatkan taraf hidup mereka. UPGRIS telah menunjukkan contoh nyata bagaimana perguruan tinggi dapat berkontribusi dalam pembangunan ekonomi masyarakat.
Kesimpulan dan Harapan
Program pemberdayaan UMKM di Desa Kaliyoso merupakan contoh sukses kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat. Dengan pendekatan yang terintegrasi dan komprehensif, program ini mampu memberikan dampak positif bagi para pelaku UMKM. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menginspirasi pihak lain untuk turut serta dalam memberdayakan UMKM di Indonesia.
Ke depannya, perlu adanya upaya berkelanjutan untuk mendukung UMKM, termasuk akses permodalan, pengembangan produk, dan pemasaran yang lebih luas. Kerja sama antara pemerintah, perguruan tinggi, dan sektor swasta sangat penting untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan UMKM.
Diharapkan program serupa dapat diimplementasikan di desa-desa lain di Indonesia, menciptakan dampak positif yang lebih besar bagi perekonomian nasional. Pemerintah juga perlu memberikan dukungan kebijakan yang lebih komprehensif untuk mempermudah akses UMKM terhadap sumber daya yang dibutuhkan.
