Aplikasi Koperasi Digital UNNES: Dongkrak Pertumbuhan UMKM Desa

Playmaker

Pemasaran produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di tingkat desa masih menghadapi berbagai tantangan. Keterbatasan akses pasar, minimnya strategi digitalisasi, dan pemanfaatan teknologi informasi yang kurang optimal menjadi kendala utama. Padahal, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian desa dan kunci pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam pertumbuhan ekonomi inklusif dan pengurangan kesenjangan.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dosen-dosen Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Negeri Semarang (Unnes) melaksanakan pengabdian masyarakat. Program ini bertajuk “Optimalisasi Pemasaran Produk UMKM Desa Kalisidi Melalui Aplikasi Koperasi Digital untuk Mendukung Pencapaian SDGs Desa”. Kegiatan dilaksanakan pada Rabu, 11 Juni 2025, dipimpin oleh Dorojatun Prihandono, dibantu oleh Inin Miladdyan Airyq, Angga Pandu Wijaya, Rini Setyo Witiastuti, Iqbal Maryono, Fadhil Ahmad Fauzi, dan Wulan Laila. Materi strategi bisnis digital disampaikan oleh Nur Sitha Afrilia.

Penguatan UMKM Desa Kalisidi melalui Digitalisasi

Pelatihan ini fokus pada pemanfaatan aplikasi koperasi digital sebagai platform terintegrasi untuk pengelolaan transaksi dan promosi produk UMKM. Para pelaku UMKM Desa Kalisidi diberikan pelatihan teknis mengunggah produk, mengelola katalog produk, serta mempromosikan produk melalui fitur-fitur aplikasi. Tidak hanya itu, mereka juga diajarkan pentingnya pencatatan keuangan digital, pemetaan pasar, dan strategi branding lokal untuk meningkatkan daya saing.

Manfaat Aplikasi Koperasi Digital

Aplikasi koperasi digital diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar UMKM Desa Kalisidi. Digitalisasi juga meningkatkan efisiensi distribusi dan mendorong kolaborasi antar pelaku usaha lokal. Dodi, ketua tim pengabdian masyarakat, menekankan bahwa digitalisasi bukan sekadar tren, melainkan solusi nyata untuk memajukan ekonomi desa secara berkelanjutan.

Pentingnya pelatihan ini terlihat dari antusiasme para peserta UMKM. Mereka merasa terbantu dalam memahami dan memanfaatkan platform digital untuk bisnis mereka. Ke depan, program ini diharapkan dapat direplikasi di desa-desa lain yang ingin mengembangkan ekosistem ekonomi digital berbasis koperasi yang inklusif dan berkelanjutan.

Tantangan dan Peluang UMKM Desa

UMKM di Indonesia, khususnya di daerah pedesaan, memiliki potensi besar namun juga menghadapi berbagai tantangan. Selain kendala pemasaran yang telah disebutkan sebelumnya, akses terhadap modal dan pelatihan juga menjadi hambatan. Kurangnya infrastruktur internet di beberapa daerah juga memperlambat proses digitalisasi.

Namun, peluang juga terbuka lebar. Pemerintah semakin gencar mendukung pengembangan UMKM melalui berbagai program, seperti pelatihan, akses pembiayaan, dan fasilitasi pemasaran online. Perkembangan teknologi juga memberikan kemudahan bagi UMKM untuk menjangkau pasar yang lebih luas, baik secara domestik maupun internasional.

Strategi Pemasaran yang Efektif

Untuk meningkatkan daya saing, UMKM desa perlu menerapkan strategi pemasaran yang efektif. Hal ini meliputi pemahaman pasar, pengembangan produk yang inovatif, dan strategi branding yang kuat. Pemanfaatan media sosial dan platform e-commerce juga sangat penting untuk menjangkau konsumen yang lebih luas. Selain itu, penting untuk membangun jejaring kerja sama dengan pihak lain, seperti pemerintah, lembaga keuangan, dan pelaku usaha lain.

Contoh strategi yang bisa diadopsi adalah dengan membangun identitas visual yang unik dan mudah diingat. Hal ini akan membantu produk UMKM lebih mudah dikenali dan diingat oleh konsumen. Selain itu, penting juga untuk memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan untuk membangun loyalitas. Pelayanan yang memuaskan akan menghasilkan ulasan positif yang dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk yang ditawarkan.

Kesimpulan

Program pengabdian masyarakat Unnes di Desa Kalisidi merupakan contoh nyata bagaimana lembaga pendidikan dapat berkontribusi dalam pemberdayaan UMKM desa. Dengan memanfaatkan teknologi digital, UMKM dapat meningkatkan daya saing dan memperluas jangkauan pasar. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi model bagi program serupa di daerah lain, sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian di pedesaan secara berkelanjutan.

Suksesnya program ini juga bergantung pada keberlanjutan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta. Dukungan tersebut dapat berupa pelatihan berkelanjutan, akses terhadap modal, serta fasilitasi dalam hal pemasaran dan teknologi. Dengan kerja sama yang baik, UMKM desa dapat berkembang dan berkontribusi lebih besar bagi perekonomian nasional.

Penulis: Eko Fataip

Tags: Usaha Mikro Kecil Menengah, optimalisasi, Pemasaran, UMKM

Popular Post

Berita

Kesepakatan Dagang AS-Tiongkok: Detail Perjanjian dan Strategi Implementasinya

Presiden Donald Trump menyatakan kepuasannya atas kesepakatan dagang baru antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Ia menyebutnya sebagai “kesepakatan hebat” ...

Eksbis

Ekosistem Logistik Haji: Pilar Penguatan Ekonomi Umat Indonesia

Indonesia perlu membangun ekosistem logistik pangan berbasis produk dalam negeri untuk mendukung penyelenggaraan ibadah haji. Hal ini disampaikan oleh Anggota ...

Gaya Hidup

Rahasia Memilih Merpati Balap Juara: 7 Tips Jitu & Prospek Cerah

Burung merpati, khususnya merpati balap, telah menjadi hobi populer di Indonesia. Kepopulerannya didukung oleh adanya berbagai lomba adu kecepatan yang ...

Olahraga

Jejak Jude Bellingham Dilanjutkan: Jobe Bellingham Bersinar di Dortmund

Jobe Bellingham, adik dari bintang Real Madrid Jude Bellingham, resmi bergabung dengan Borussia Dortmund. Ia mengikuti jejak sang kakak dengan ...

Berita

Koalisi Ojol Nasional Tolak Konvensi ILO: Empat Petisi Ditetapkan

Sidang Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) di Jenewa menghasilkan sebuah konvensi yang menetapkan pekerja online sebagai pekerja dengan hak-hak yang melekat. ...

Eksbis

Pisang dan Singkong: UMKM Naik Kelas Lewat Diversifikasi Produk Kreatif

Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang memiliki potensi ekonomi lokal yang besar, terutama dari sektor pertanian. Wilayah ini terkenal dengan ...