UMKM perempuan di Indonesia memiliki potensi besar untuk mendorong perekonomian nasional. Namun, mereka seringkali menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan modal dan pelatihan teknis hingga kurangnya mentalitas kewirausahaan yang tangguh.
Untuk mengatasi hal ini, berbagai pihak berupaya memberikan dukungan, salah satunya adalah Astra melalui program pendampingan yang dilakukan secara kolaboratif oleh Yayasan Astra Dharma Bhakti Astra (YDBA) dan Asuransi Astra. Program ini terinspirasi dari kampanye digital yang digelar Asuransi Astra untuk memperingati Hari Perempuan Internasional.
Kampanye tersebut berhasil mengumpulkan dukungan nyata dari masyarakat luas melalui media sosial. Dukungan ini kemudian diwujudkan dalam bentuk pendampingan intensif selama tiga bulan, dimulai Juni hingga Agustus 2025, bagi sepuluh UMKM perempuan terpilih.
Program Pendampingan UMKM Perempuan oleh Astra
Program pendampingan ini bukan sekadar pelatihan biasa. Peserta tidak hanya menerima pelatihan teknis, seperti produksi, pemasaran, dan pengelolaan keuangan, tetapi juga dibimbing untuk membangun mindset wirausaha yang tangguh dan profesional. Aspek penting lainnya adalah pembentukan karakter dan kedisiplinan sebagai pelaku usaha.
Pembukaan program dilakukan pada 11 Juni 2025 di Galeri Yayasan Astra, Jakarta. Sepuluh pelaku UMKM perempuan yang telah melalui proses seleksi ketat memulai perjalanan mereka dalam program transformasi ini. Mereka akan mengikuti asesmen awal, pendampingan intensif dari mentor berpengalaman, dan akhirnya mempresentasikan hasil kerja mereka di akhir program.
Rahmat Samulo, Ketua Pengurus YDBA, menekankan pentingnya mentalitas industri bagi keberhasilan UMKM. Ia mengatakan bahwa meskipun usaha masih kecil, pola pikir harus besar dan profesional. Dengan menjaga kualitas, biaya, dan pengiriman (QCD), pasar akan datang dengan sendirinya.
Fokus Pengembangan Mentalitas Pengusaha
Maximiliaan Agatisianus, President Director Asuransi Astra, menambahkan bahwa kekuatan mental merupakan fondasi kesuksesan berbisnis. Ia menganggap program pendampingan ini sebagai peluang emas yang tidak semua orang dapat peroleh. Peserta didorong untuk fokus, serius, dan disiplin, namun tetap menjaga semangat dan kesenangan dalam menjalani proses tersebut.
YDBA sendiri telah berkomitmen dalam membangun bangsa sejak 1980, dengan filosofi “Berikan Kail, Bukan Ikan”. Fokus utama YDBA adalah pembinaan UMKM di berbagai sektor, termasuk manufaktur, otomotif, kuliner, kerajinan, dan pertanian. Hingga akhir 2024, YDBA telah membina 13.663 UMKM, menyerap lebih dari 75 ribu tenaga kerja.
Tantangan dan Peluang UMKM Perempuan
UMKM perempuan menghadapi tantangan unik yang perlu diperhatikan. Selain akses permodalan dan pelatihan, mereka juga seringkali menghadapi hambatan sosial budaya. Oleh karena itu, penting untuk memberikan dukungan yang holistik, yang meliputi aspek teknis, finansial, dan juga sosial.
Namun, di balik tantangan tersebut, UMKM perempuan juga memiliki peluang besar. Mereka seringkali memiliki kreativitas dan keuletan yang tinggi. Dengan dukungan yang tepat, mereka dapat menjadi penggerak utama perekonomian dan perubahan sosial.
Strategi untuk Mendukung UMKM Perempuan
Program Astra ini menjadi contoh nyata bagaimana dukungan yang terpadu dapat membantu UMKM perempuan berkembang. Dengan fokus pada pengembangan mentalitas pengusaha dan pendampingan intensif, program ini diharapkan dapat melahirkan para pemimpin bisnis perempuan yang tangguh dan sukses, berkontribusi pada perekonomian Indonesia dan memberdayakan perempuan di seluruh negeri.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat menginspirasi pihak lain untuk turut serta dalam memberikan dukungan yang komprehensif kepada UMKM perempuan Indonesia. Dukungan tersebut tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka, tetapi juga akan berkontribusi pada kemajuan dan kesetaraan gender di Indonesia.