Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Banyumas baru-baru ini menyelenggarakan pelatihan UMKM bidang usaha laundry bagi mustahik produktif. Pelatihan ini berlangsung selama empat hari, dari tanggal 5 hingga 8 Mei 2025, bertempat di Hotel Meotel Purwokerto.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Baznas Banyumas sebagai respon terhadap potensi ekonomi lokal yang menjanjikan, khususnya kebutuhan layanan laundry di sekitar pesantren yang cukup tinggi. Ketua Baznas Banyumas, Khasanatul Mufidah, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja baru.
Pelatihan Laundry: Memberdayakan Mustahik Produktif
Sebanyak delapan puluh peserta mengikuti pelatihan ini secara gratis. Mereka berasal dari berbagai wilayah di Kabupaten Banyumas. Selain mendapatkan materi pelatihan, para peserta juga mendapatkan fasilitas berupa akomodasi hotel dan uang saku harian.
Materi pelatihan yang diberikan sangat komprehensif. Peserta dibekali pengetahuan seputar manajemen laundry, perawatan laundry sepatu dan interior mobil, serta teknik pembuatan deterjen sendiri. Hal ini diharapkan dapat membekali peserta dengan keterampilan yang cukup untuk memulai usaha laundry mereka sendiri.
Kurikulum Pelatihan yang Komprehensif
Kurikulum pelatihan dirancang untuk memastikan peserta memiliki pemahaman yang mendalam tentang berbagai aspek usaha laundry. Tidak hanya sekedar teknik mencuci pakaian, tetapi juga mencakup strategi pemasaran, manajemen keuangan, dan layanan pelanggan yang baik.
Pemateri yang dihadirkan berasal dari Baznas RI, sehingga peserta mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang berstandar nasional. Dengan begitu, peserta diharapkan dapat mengembangkan usaha laundry mereka secara profesional dan berkelanjutan.
Dukungan Pemerintah Daerah dan Baznas Jateng
Pemerintah Kabupaten Banyumas, melalui Sekretaris Daerah Agus Nur Hadie, memberikan dukungan penuh terhadap program ini. Agus menekankan pentingnya pengelolaan zakat secara produktif untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Ia berharap pelatihan ini dapat mendorong kemandirian ekonomi mustahik, mengubah mereka dari penerima zakat menjadi muzaki (pembayar zakat). Ini merupakan salah satu wujud nyata dari kolaborasi antara Baznas dan pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dukungan serupa juga datang dari Baznas Jawa Tengah, yang diwakili oleh KH Ahmad Darodji. Ia menyampaikan apresiasi atas antusiasme masyarakat terhadap program pelatihan ini. Baznas Jateng juga rutin mengadakan pelatihan usaha serupa di berbagai daerah untuk memberdayakan mustahik.
Harapan dan Tujuan Jangka Panjang
Diharapkan pelatihan ini dapat mencetak pengusaha-pengusaha baru di bidang jasa laundry. Para peserta diharapkan dapat memanfaatkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh untuk membangun usaha yang sukses dan berkelanjutan.
Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup para mustahik, tidak hanya melalui bantuan finansial, tetapi juga melalui peningkatan keterampilan dan kesempatan untuk mendapatkan penghasilan sendiri. Dengan demikian, program ini berkontribusi pada pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Banyumas.
Agus Nur Hadie juga memberikan pesan kepada para peserta untuk berani memulai usaha dan memanfaatkan peluang yang ada. Ia mendorong peserta untuk menjadi pribadi yang tangguh, mandiri, dan kelak dapat turut serta dalam menyalurkan zakat untuk membantu sesama.
Kesimpulan
Pelatihan laundry gratis yang diselenggarakan Baznas Banyumas merupakan langkah strategis dalam memberdayakan mustahik produktif. Dengan dukungan dari pemerintah daerah dan Baznas Jawa Tengah, pelatihan ini diharapkan dapat menciptakan pengusaha-pengusaha baru dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Banyumas. Program ini menjadi contoh nyata bagaimana zakat dapat dikelola secara produktif untuk memberdayakan masyarakat.
Keberhasilan program ini akan diukur dari banyaknya peserta yang berhasil mendirikan usaha laundry dan berkembang pesat. Monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan sangat diperlukan untuk memastikan keberlanjutan program dan dampak positifnya bagi masyarakat.
Informasi Tambahan:
Nama editor: Nugroho Wahyu Utomo