BPJS Ketenagakerjaan memberikan perlindungan jaminan sosial bagi seluruh pekerja di Indonesia, tak hanya pekerja formal. Kini, pekerja mandiri atau Bukan Penerima Upah (BPU) juga dapat merasakan manfaatnya.
Program ini melindungi wirausahawan, freelancer, petani, ojek online, seniman, dan pedagang kecil dari berbagai risiko pekerjaan.
Keuntungan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan sangatlah besar bagi pekerja mandiri. Program ini memberikan ketenangan finansial di masa sulit.
Manfaat BPJS Ketenagakerjaan untuk Pekerja Mandiri
JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja) menanggung biaya pengobatan dan santunan jika terjadi kecelakaan kerja. Ini meringankan beban finansial saat mengalami musibah.
JKM (Jaminan Kematian) memberikan santunan kepada ahli waris jika peserta meninggal dunia. Ini membantu meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.
JHT (Jaminan Hari Tua) berfungsi sebagai tabungan pensiun. Dana ini dapat dicairkan saat pensiun atau berhenti bekerja.
Dengan premi terjangkau, BPJS Ketenagakerjaan merupakan investasi jangka panjang yang bijak untuk masa depan. Ini menjamin keamanan sosial dan ekonomi pekerja mandiri.
Cara Mudah Mendaftar BPJS Ketenagakerjaan Mandiri
Syarat pendaftaran sangat mudah, hanya membutuhkan KTP atau NIK dan alamat email aktif. Proses pendaftaran pun dibuat praktis dan cepat.
Pendaftaran online dapat dilakukan melalui situs resmi BPJS Ketenagakerjaan. Ikuti langkah-langkah yang tertera di website untuk proses yang mudah dan cepat.
Pendaftaran langsung ke kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan juga bisa dilakukan. Petugas akan membantu proses pendaftaran dan pembayaran iuran.
Agen PERISAI siap membantu pendaftaran di daerah-daerah tertentu. Mereka akan membantu seluruh proses, dari pendaftaran hingga pembayaran iuran.
Mitra resmi BPJS Ketenagakerjaan, seperti BRI Link, BNI46, Kantor Pos, dan platform digital, juga menerima pendaftaran. Ini memudahkan pekerja mandiri untuk mendaftar sesuai kemudahan masing-masing.
Besaran Iuran dan Simulasi Perhitungan
Besaran iuran BPJS Ketenagakerjaan untuk BPU disesuaikan dengan penghasilan dan program yang dipilih. Rincian iuran minimal tertera pada website resmi BPJS Ketenagakerjaan.
JKK minimal 1 persen dari penghasilan, JKM Rp6.800, dan JHT minimal 2 persen dari penghasilan. Besaran iuran akan berbeda, tergantung penghasilan yang dilaporkan.
Contoh: Penghasilan Rp2.200.000 per bulan, iuran JKK Rp22.000, JKM Rp6.800, JHT Rp44.000. Total iuran Rp72.800 per bulan.
Iuran minimum yang sering dipilih adalah Rp36.800 per bulan. Meskipun minimum, manfaat yang didapatkan tetap maksimal.
Dengan beragam pilihan metode pendaftaran dan besaran iuran yang terjangkau, BPJS Ketenagakerjaan memberikan akses perlindungan sosial yang luas dan mudah dijangkau bagi pekerja mandiri di Indonesia. Keikutsertaan dalam program ini memberikan rasa aman dan tenang bagi masa depan finansial para pekerja.
