Tren otomotif di Indonesia tengah mengalami pergeseran yang signifikan. Mobil hybrid, yang menggabungkan mesin bensin dan motor listrik, kini semakin diminati dan mulai menggeser popularitas mobil listrik sepenuhnya.
Salah satu faktor pendorongnya adalah efisiensi bahan bakar yang ditawarkan mobil hybrid. Data penjualan tahun 2024 menunjukkan peningkatan tajam, mencapai 59.903 unit dengan pangsa pasar 6,9 persen. Hal ini menunjukkan penerimaan pasar yang cukup baik terhadap teknologi hybrid.
Keunggulan Mobil Hybrid
Keunggulan utama mobil hybrid terletak pada kemudahan penggunaannya. Berbeda dengan mobil listrik yang memerlukan pengisian daya secara berkala di stasiun pengisian, mobil hybrid tetap dapat menggunakan bahan bakar bensin konvensional. Ini memberikan fleksibilitas yang tinggi bagi pengguna, khususnya dalam perjalanan jauh atau di daerah yang belum memiliki infrastruktur pengisian daya yang memadai.
Selain itu, mobil hybrid juga menawarkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik dibandingkan mobil konvensional bermesin bensin. Kombinasi mesin bensin dan motor listrik memungkinkan mobil untuk beroperasi secara optimal, sehingga menghemat konsumsi bahan bakar. Beberapa model bahkan mampu mencapai efisiensi hingga lebih dari 70 kilometer per liter.
Efisiensi Bahan Bakar Chery Tiggo 8 CSH
Sebagai contoh, Chery Tiggo 8 CSH, yang diluncurkan di Semarang pada 28 Mei 2025, diklaim mampu menempuh jarak hingga 76 kilometer per liter. Hal ini berkat kombinasi mesin bensin 1.5L turbo ACTECO dan motor listrik bertenaga 204 PS. Tes jarak jauh Jakarta-Bali bahkan membuktikan kemampuannya menempuh jarak 1.180 km tanpa pengisian ulang, dengan kondisi baterai penuh dan 60 liter BBM.
Keberhasilan Chery Tiggo 8 CSH ini menunjukkan potensi besar mobil hybrid di Indonesia. Harga yang kompetitif dibandingkan dengan merek lain juga menjadi daya tarik tersendiri. Lebih dari 500 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) dalam waktu kurang dari sebulan membuktikan antusiasme pasar terhadap mobil ini di Jawa Tengah.
Prospek Pasar Mobil Hybrid di Indonesia
Pertumbuhan pasar mobil hybrid di Indonesia diproyeksikan akan terus meningkat. Faktor-faktor seperti harga yang kompetitif, efisiensi bahan bakar, dan kemudahan penggunaan menjadi daya tarik utama. Pemerintah juga dapat berperan dalam mendorong pertumbuhan ini dengan memberikan insentif atau kebijakan pendukung lainnya.
Namun, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah infrastruktur pendukung yang masih terbatas. Meskipun tidak memerlukan infrastruktur pengisian daya khusus seperti mobil listrik, aksesibilitas bengkel dan ketersediaan suku cadang yang memadai tetap penting untuk menunjang perawatan mobil hybrid.
Teknologi Chery Super Hybrid (CSH)
Chery Tiggo 8 CSH mengandalkan teknologi Chery Super Hybrid (CSH) generasi kelima. Teknologi ini memadukan Dedicated Hybrid Engine (DHE), motor listrik, Dedicated Hybrid Transmission (DHT), dan Dedicated Hybrid Battery (DHB). Kombinasi ini menghasilkan efisiensi termal mesin hingga 44,5% dan efisiensi mekanikal transmisi 98,5%.
Dengan efisiensi yang tinggi dan harga yang kompetitif, mobil hybrid berpotensi menjadi pilihan kendaraan yang ideal bagi masyarakat Indonesia. Ke depan, inovasi teknologi dan dukungan pemerintah akan semakin mendorong pertumbuhan pasar ini.
Perbandingan dengan Mobil Listrik
Meskipun mobil listrik menawarkan dampak lingkungan yang lebih baik dalam hal emisi, mobil hybrid menawarkan solusi yang lebih praktis dan terjangkau di Indonesia saat ini. Keterbatasan infrastruktur pengisian daya dan harga jual mobil listrik yang relatif tinggi masih menjadi hambatan utama. Mobil hybrid hadir sebagai solusi yang lebih seimbang antara efisiensi, ramah lingkungan, dan kemudahan penggunaan.
Oleh karena itu, perkembangan pasar otomotif di Indonesia menunjukkan tren yang menarik. Mobil hybrid bukan hanya sekadar alternatif, tetapi semakin menjadi pilihan utama bagi konsumen yang menginginkan kendaraan yang efisien dan ramah lingkungan tanpa mengorbankan kenyamanan dan kepraktisan.
Editor: Modesta Fiska