Indonesia Menyambut Investasi Pusat Data Raksasa dari Dubai: Dorongan Transformasi Digital Nasional
Indonesia bersiap untuk lompatan besar dalam transformasi digitalnya. Investasi senilai US$2,3 miliar (sekitar Rp37 triliun) dari EDGNEX, perusahaan asal Dubai, akan digunakan untuk membangun pusat data berskala besar di Cikarang, Jawa Barat. Langkah ini menandai kepercayaan investor global terhadap potensi ekonomi digital Indonesia. Pemerintah menyambut baik investasi ini sebagai langkah penting dalam mempercepat pembangunan infrastruktur digital nasional.
Investasi EDGNEX: Proyek Infrastruktur Pusat Data Modern
EDGNEX akan membangun pusat data modern di lahan seluas 12 hektare di kawasan industri Cikarang. Proyek ini terbagi dalam beberapa fase.
Fase awal pembangunan ditargetkan selesai pada tahun 2026. Pembangunan akan berlanjut hingga tahun 2028.
Pusat data ini diharapkan menjadi tulang punggung transformasi digital Indonesia. Ia akan mendukung berbagai sektor, termasuk digitalisasi UMKM dan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam sektor pangan, perikanan, dan kesehatan.
Peningkatan Kapasitas Pusat Data Nasional: Mengejar Posisi Strategis di Kawasan
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kominfo) mencatat peningkatan signifikan kapasitas pusat data nasional. Pada Oktober 2024, kapasitasnya masih 180 megawatt (MW), kini telah meningkat menjadi 290 MW.
Sebagai perbandingan, kapasitas pusat data di Malaysia sekitar 400 MW. Kominfo memproyeksikan kapasitas pusat data Indonesia akan melonjak menjadi 900 MW pada akhir 2025.
Peningkatan kapasitas ini menunjukkan upaya Indonesia untuk memperkuat posisinya dalam lanskap digital regional. Pemerintah berkomitmen untuk terus mempercepat pembangunan infrastruktur ini.
Kebutuhan dan Potensi Masa Depan: Menuju Pusat Data Utama Asia Tenggara
Indonesia diperkirakan membutuhkan pusat data dengan kapasitas 1,5 hingga 2 gigawatt (GW) dalam dua tahun ke depan. Hal ini membuka peluang investasi yang sangat besar.
Dengan tercapainya target tersebut, Indonesia berpotensi menjadi pusat data digital utama di Asia Tenggara. Pemerintah membuka pintu lebar bagi investor domestik dan asing untuk berpartisipasi dalam pengembangan ini.
Kominfo berkomitmen untuk menciptakan ekosistem infrastruktur digital yang tangguh dan inklusif. Pemerintah juga aktif menjalin kerja sama untuk mendukung investasi ini.
Selain investasi dari EDGNEX, investor domestik juga turut berkontribusi. Sebagai contoh, Kominfo baru-baru ini meresmikan pusat data berbasis AI tercanggih di Asia Tenggara yang dibangun oleh DCI Indonesia di Cibitung, Bekasi.
Pemerintah Indonesia, melalui Kominfo, terus berupaya untuk mendorong pertumbuhan sektor digital. Investasi besar dari EDGNEX menjadi bukti nyata kepercayaan investor global pada potensi Indonesia. Dengan peningkatan kapasitas pusat data dan dukungan pemerintah, Indonesia semakin dekat untuk menjadi pusat digital utama di Asia Tenggara, mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi secara inklusif.