Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2025 menghadirkan pendekatan baru dalam pengembangan kompetensi guru. Modul 2, bertajuk “Aksi Nyata Peran Guru Sebagai Teladan,” fokus pada pendekatan EMCI (Empathy, Mindfulness, Compassion, Critical Inquiry) untuk memperkuat pembelajaran sosial emosional.
Pendekatan EMCI: Merajut Kecerdasan Emosional dan Sosial Siswa
Kemendikbudristek memperkenalkan pendekatan EMCI dalam PPG 2025. Ini dirancang untuk menjadikan guru tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga fasilitator karakter.
Para peserta PPG diajarkan untuk mengintegrasikan empati, kesadaran penuh, kasih sayang, dan berpikir kritis ke dalam rencana pembelajaran. Ini diterapkan di berbagai mata pelajaran, dari IPA hingga Bahasa Indonesia.
Modul PPG yang diakses melalui Ruang GTK memadukan teori dan praktik. Guru diajak mempraktikkan pendekatan EMCI melalui refleksi dan perencanaan pembelajaran.
Tujuannya jelas: membentuk guru sebagai teladan yang mampu menumbuhkan kecerdasan emosional dan sosial peserta didik. Ini akan berdampak positif pada perkembangan karakter siswa.
Penerapan Konsep EMCI dalam Pembelajaran
Ambil contoh pembelajaran IPAS kelas 4 SD tentang lingkungan. Guru tidak hanya menjelaskan bagian tumbuhan atau jenis sampah, tetapi juga melatih empati siswa terhadap dampak sampah pada makhluk hidup.
Siswa juga diajarkan mindfulness melalui pengamatan alam yang penuh kesadaran. Mereka dilatih compassion melalui komitmen nyata menjaga lingkungan.
Critical inquiry diterapkan dengan pertanyaan-pertanyaan kritis seperti “Mengapa sampah berbahaya?” dan “Bagaimana solusinya?”. Ini mendorong pemikiran kritis siswa.
Di mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP, saat mempelajari fabel, siswa dilatih memahami perasaan tokoh yang diremehkan. Mereka juga diajak menulis surat permintaan maaf dari sudut pandang tokoh antagonis.
Analisis kritis terhadap keputusan tokoh dengan pertanyaan “Apa konsekuensinya?” juga menjadi bagian penting dari pembelajaran. Hal ini melatih kemampuan berpikir kritis dan analitis.
Kepala Badan Standar Kurikulum Kemendikbudristek, Dr. Anindito Aditomo, menekankan pentingnya guru menjadi model dalam merespons masalah dengan empati dan solusi berbasis kasih sayang.
Tantangan dan Dukungan Implementasi EMCI
Modul PPG menyediakan panduan berupa kunci jawaban reflektif bagi peserta yang kesulitan. Namun, guru didorong untuk mengembangkan ide sesuai konteks kelas masing-masing.
Aktivitas EMCI yang diusulkan meliputi latihan pernapasan untuk meningkatkan fokus (mindfulness), proyek membersihkan kelas bersama (compassion), dan diskusi kelompok untuk memecahkan masalah (critical inquiry).
Penilaian PPG mencakup aspek kognitif (pemahaman materi) dan sosial-emosional (partisipasi, empati, dan pertanyaan kritis). Penilaian yang holistik ini penting untuk mengukur keberhasilan penerapan EMCI.
Seorang mentor PPG dari Ruang GTK menyebut pendekatan EMCI sebagai budaya baru dalam pendidikan. Ini menekankan pembentukan karakter siswa yang peduli dan kritis.
Dengan pendekatan EMCI, guru tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter generasi masa depan. Akses modul lengkap tersedia di Ruang GTK.
Integrasi nilai-nilai EMCI dalam pembelajaran akan membentuk generasi yang peka sosial dan berempati. PPG 2025 berperan penting dalam mewujudkan hal ini.
Kolaborasi dan praktik nyata akan menjadi kunci keberhasilan pendekatan EMCI. Ini akan menjadi fondasi kuat untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila yang berakhlak mulia dan berpikir kritis. Pendekatan ini menjanjikan transformasi pendidikan yang lebih holistik dan berpusat pada siswa.