Kabupaten Sumenep, di ujung timur Pulau Madura, menyimpan kekayaan kuliner tradisional yang luar biasa. Cita rasa lezatnya tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya lokal yang masih lestari hingga kini. Berbagai jajanan dan hidangan khas Sumenep patut dieksplorasi.
Berikut ini uraian lebih detail mengenai lima jajanan dan hidangan khas Sumenep yang wajib Anda cicipi saat berkunjung ke daerah ini. Selain deskripsi, saya akan menambahkan informasi tambahan untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif.
Gettas: Manis Gurih dari Tepung Beras dan Kelapa
Gettas, jajanan manis dan gurih terbuat dari tepung beras, kelapa parut, dan gula yang digoreng hingga matang. Teksturnya yang kenyal dan cita rasa yang pas menjadikan Gettas camilan favorit. Proses pembuatannya terbilang sederhana, namun menghasilkan rasa yang khas.
Uniknya, Gettas tak hanya sekadar camilan. Ia memiliki peran penting dalam ritual adat Nyadar di Kecamatan Kalianget dan Saronggi. Gettas dihidangkan sebagai simbol rasa syukur atas hasil laut yang melimpah, memperkuat hubungan antara kuliner dan tradisi lokal.
Sebagai tambahan, Anda bisa menemukan variasi Gettas dengan tambahan bahan seperti biji wijen atau meses untuk menambah cita rasa. Jangan ragu untuk menanyakan kepada penjual lokal mengenai variasi Gettas yang tersedia.
Kaldu Kokot: Sup Sumsum yang Kaya Rasa
Kaldu Kokot merupakan hidangan sup sumsum legendaris dari Sumenep. Tulang sapi beserta sumsumnya menjadi bahan utama, dipadu dengan kacang hijau atau kedelai yang menambah kekentalan dan gurihnya kuah.
Rasa kaldu Kokot yang kaya dan gurih sangat cocok dinikmati hangat, terutama saat pagi atau malam hari. Hidangan ini tak hanya ditemukan di warung makan biasa, tetapi juga sering menjadi bagian dari jamuan-jamuan istimewa di Sumenep.
Proses pembuatan Kaldu Kokot membutuhkan waktu yang cukup lama agar sumsum sapi benar-benar keluar dan meresap ke dalam kuah. Hal ini membuat rasa kaldunya semakin kaya dan nikmat.
Sate Khas Sumenep: Ragam Pilihan yang Unik
Sate di Sumenep bukan hanya sate daging ayam atau kambing biasa. Berbagai pilihan unik tersedia, seperti sate torpedo (organ reproduksi kambing), sate ati (hati), dan sate daging sapi atau kambing dengan bumbu rempah khas.
Bumbu rempah yang digunakan memberikan cita rasa yang kuat dan berbeda dari sate Madura pada umumnya. Hal ini yang membuat sate Sumenep menjadi daya tarik tersendiri bagi para pencinta kuliner.
Perbedaan bumbu dan cara pengolahan sate ini mencerminkan kreativitas dan inovasi masyarakat Sumenep dalam mengembangkan kuliner tradisionalnya. Cobalah untuk mencicipi berbagai jenis sate yang ada untuk merasakan perbedaannya.
Cake Sumenep: Sup Tepung Udang untuk Hajatan
Jangan tertipu oleh namanya. “Cake” Sumenep bukanlah kue, melainkan hidangan sup yang terbuat dari tepung udang yang dibentuk unik. Kuah kaldu ayam atau lidah sapi menambah kelezatannya.
Wortel, kembang kol, dan kacang polong menambah kesegaran rasa pada hidangan ini. Cake Sumenep biasanya hanya tersaji dalam momen istimewa seperti pernikahan atau hajatan besar. Hidangan ini menunjukkan kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya laut.
Karena bahan utamanya adalah tepung udang, Cake Sumenep memiliki aroma dan rasa laut yang khas. Jika berkesempatan mencicipi dalam acara hajatan, jangan lewatkan kesempatan langka ini.
Rujak Corek: Sensasi Asam, Pedas, dan Manis di Pinggir Jalan
Rujak Corek mendapatkan namanya dari cara pembuatannya yang unik, yaitu dicolek dan diulek langsung di atas piring. Irisan buah dan sayuran lokal seperti mentimun, mangga muda, dan bengkuang menjadi bahan utamanya.
Sambal petis khas Madura memberikan sensasi asam, pedas, dan manis yang segar. Rujak Corek mudah ditemukan di pinggir jalan, menjadi pelepas dahaga di tengah teriknya matahari Sumenep.
Keunikan Rujak Corek terletak pada sambal petisnya yang memiliki rasa yang khas dan berbeda dengan sambal rujak dari daerah lain. Rasanya yang unik dan sederhana membuat rujak ini sangat digemari oleh masyarakat lokal maupun wisatawan.
Lima kuliner khas Sumenep ini bukan sekadar makanan, tetapi juga warisan budaya yang perlu dilestarikan. Pemerintah Kabupaten Sumenep aktif mempromosikan kuliner-kuliner ini agar tetap eksis di tengah perkembangan zaman. Jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi dan merasakan sendiri kelezatannya.
Jika Anda berkesempatan mengunjungi Sumenep, luangkan waktu untuk menjelajahi lebih banyak kuliner lokal lainnya. Mungkin ada banyak kejutan rasa yang menunggu untuk Anda temukan. Selamat berwisata kuliner!