Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan ancaman nyata krisis iklim, kendaraan listrik (EV) muncul sebagai solusi masa depan yang lebih ramah lingkungan. Peralihan ke EV bukan hanya soal inovasi teknologi semata, namun juga membutuhkan strategi komunikasi yang efektif untuk mengubah persepsi publik.
Edukasi dan data yang kuat menjadi kunci utama dalam membangun kepercayaan masyarakat. Komunikasi strategis berperan penting dalam menjembatani kesenjangan informasi dan mendorong adopsi EV secara luas di Indonesia. Hal ini menjadi fokus utama Sharing Session ID COMM (SSIDCOMM) edisi ke-12, yang mengangkat tema “Narasi Mengubah Dunia: PR di Balik Tren Kendaraan Listrik”.
SSIDCOMM edisi ke-12 ini membahas peran media dan komunikasi publik dalam mempercepat transisi ke EV di Indonesia. Bukan hanya sekedar promosi, tetapi juga membangun kepercayaan masyarakat terhadap teknologi ini. Tantangan utama terletak pada rendahnya pemahaman publik tentang EV di tengah tren global menuju elektrifikasi.
Peran Media dalam Membentuk Opini Publik
Claudius Surya, Jurnalis Otomotif dari AutonetMagz, menekankan pentingnya peran media dalam membentuk opini publik. Media tidak hanya perlu mengulas spesifikasi teknis EV, tetapi juga mengedukasi masyarakat akan manfaat dan kelebihannya secara objektif dan menyeluruh.
Media berperan sebagai jembatan antara industri, pemerintah, dan konsumen. Dengan penyampaian informasi yang akurat dan mudah dipahami, media dapat membantu masyarakat memahami kompleksitas teknologi EV dan mengatasi keraguan yang mungkin ada.
Claudius juga menyoroti pentingnya memanfaatkan momentum atau “riding the wave” untuk meningkatkan kesadaran publik. Hal ini dapat dilakukan dengan mengeksplorasi isu-isu terkini yang relevan dengan EV, seperti kebijakan pemerintah, perkembangan teknologi, dan dampak lingkungan.
Data Menunjukkan Peningkatan Minat Publik
Alfano Abu Yusuf, Principal Insights Analyst dari Dataxet Sonar, menyajikan data pemantauan media sosial selama Januari-April 2025. Terjadi peningkatan signifikan diskusi publik tentang EV hingga 215 persen dalam periode tersebut.
Topik-topik yang mendominasi percakapan mencakup kebijakan pemerintah terkait insentif EV, teknologi terbaru, dan strategi pemasaran yang melibatkan figur publik. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan minat dan perhatian masyarakat terhadap EV.
Data juga menunjukkan sentimen positif yang cukup menjanjikan, mencapai 28,1 persen. Hal ini menunjukkan adanya optimisme publik terhadap masa depan EV di Indonesia. Sentimen positif ini banyak berasal dari konten edukatif dan kolaborasi strategis antara merek dan pemerintah.
Analisis Merek dan Strategi Pemasaran
Analisis lebih lanjut menunjukkan beberapa merek EV yang berhasil membangun citra positif di mata publik. Di segmen mobil listrik, Hyundai, Wuling, dan BYD menonjol berkat pendekatan komunikasi yang relevan dan beresonansi dengan audiens.
Di segmen sepeda motor listrik, Smoot sukses dengan pesan yang sederhana dan mudah dipahami, sementara Alva berhasil membangun komunitas yang kuat. Hal ini menunjukkan pentingnya strategi komunikasi yang tepat sasaran dan membangun koneksi emosional dengan konsumen.
Kesuksesan merek-merek ini menunjukkan bahwa membangun persepsi positif tidak hanya melalui promosi, tetapi juga melalui narasi yang terstruktur, berdasar data, dan relevan dengan konteks sosial masyarakat. Komunikasi yang autentik dan edukatif, dipadukan dengan kolaborasi antar sektor, merupakan kunci keberhasilan transisi menuju energi bersih.
Kesimpulan
SSIDCOMM menekankan komitmen ID COMM dalam mendorong para profesional komunikasi untuk berperan sebagai agen perubahan dalam isu-isu strategis, termasuk transisi energi dan keberlanjutan. Strategi komunikasi yang tepat sangat penting untuk membangun kesadaran dan kepercayaan publik terhadap kendaraan listrik, sehingga dapat mendorong adopsi massal dan mempercepat transisi menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Ke depan, perlu adanya kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah, industri, media, dan masyarakat untuk menciptakan ekosistem EV yang komprehensif di Indonesia. Hal ini termasuk penyediaan infrastruktur pengisian daya yang memadai, peningkatan kesadaran masyarakat, dan pengembangan kebijakan yang mendukung adopsi EV secara lebih luas.
Selain itu, riset dan pengembangan teknologi EV di Indonesia juga perlu terus ditingkatkan untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri dan memenuhi kebutuhan pasar domestik.