Pasar Sepi, Daya Beli Jeblok? Jakarta, Tradisional & Modern Terdampak!

Playmaker

Pasar Sepi, Daya Beli Jeblok? Jakarta, Tradisional & Modern Terdampak!
Sumber: Poskota.com

Pasar-pasar di Jakarta, baik tradisional maupun modern, mengalami penurunan aktivitas yang signifikan. Ini terlihat jelas di Pasar Asemka, pusat grosir mainan dan aksesoris anak yang biasanya ramai menjelang tahun ajaran baru, kini justru sepi.

Penurunan Daya Beli Masyarakat: Penyebab Sepinya Pasar Asemka

Pengamat ekonomi, Ibrahim Assuaibi, mengaitkan sepinya Pasar Asemka dengan penurunan daya beli masyarakat. Tingginya angka pengangguran menyebabkan masyarakat kehilangan pendapatan dan memprioritaskan kebutuhan primer.

Dampaknya meluas ke seluruh Jakarta, bahkan ke kota-kota kecil lainnya di Indonesia. Ini bukan hanya masalah pasar modern, tetapi juga pasar tradisional yang ikut terdampak.

Data IMF menunjukkan tingkat pengangguran di Indonesia naik hingga 5 persen, menjadikannya negara dengan tingkat pengangguran tertinggi kedua di Asia setelah Filipina. Situasi ini menunjukkan perputaran uang di masyarakat menurun.

Perubahan Pola Transportasi: Indikator Melemahnya Daya Beli

Perubahan pola transportasi juga mencerminkan melemahnya daya beli. Masyarakat cenderung menggunakan transportasi umum bersubsidi seperti TransJakarta dan KRL yang lebih murah.

Penggunaan TransJakarta dengan tarif Rp3.500, misalnya, menunjukkan upaya masyarakat untuk menghemat pengeluaran. Banyak yang menggunakan tabungan untuk kebutuhan sehari-hari.

Solusi Jangka Panjang Dibutuhkan untuk Membangkitkan Daya Beli

Ibrahim Assuaibi menekankan perlunya solusi jangka panjang dari Pemprov DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat. Bantuan sosial (bansos), menurutnya, hanya solusi sementara.

Stimulus yang lebih berkelanjutan dibutuhkan untuk memperbaiki situasi ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat. Kondisi ini memerlukan perencanaan dan strategi yang komprehensif.

Secara keseluruhan, sepinya Pasar Asemka menjadi cerminan kondisi ekonomi yang perlu mendapat perhatian serius. Pemerintah perlu segera bertindak untuk mengatasi permasalahan pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat agar perekonomian dapat kembali pulih.

Popular Post

Berita

Kesepakatan Dagang AS-Tiongkok: Detail Perjanjian dan Strategi Implementasinya

Presiden Donald Trump menyatakan kepuasannya atas kesepakatan dagang baru antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Ia menyebutnya sebagai “kesepakatan hebat” ...

Eksbis

Ekosistem Logistik Haji: Pilar Penguatan Ekonomi Umat Indonesia

Indonesia perlu membangun ekosistem logistik pangan berbasis produk dalam negeri untuk mendukung penyelenggaraan ibadah haji. Hal ini disampaikan oleh Anggota ...

Gaya Hidup

Rahasia Memilih Merpati Balap Juara: 7 Tips Jitu & Prospek Cerah

Burung merpati, khususnya merpati balap, telah menjadi hobi populer di Indonesia. Kepopulerannya didukung oleh adanya berbagai lomba adu kecepatan yang ...

Olahraga

Jejak Jude Bellingham Dilanjutkan: Jobe Bellingham Bersinar di Dortmund

Jobe Bellingham, adik dari bintang Real Madrid Jude Bellingham, resmi bergabung dengan Borussia Dortmund. Ia mengikuti jejak sang kakak dengan ...

Eksbis

Pisang dan Singkong: UMKM Naik Kelas Lewat Diversifikasi Produk Kreatif

Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang memiliki potensi ekonomi lokal yang besar, terutama dari sektor pertanian. Wilayah ini terkenal dengan ...

Berita

Koalisi Ojol Nasional Tolak Konvensi ILO: Empat Petisi Ditetapkan

Sidang Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) di Jenewa menghasilkan sebuah konvensi yang menetapkan pekerja online sebagai pekerja dengan hak-hak yang melekat. ...