Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang memiliki potensi ekonomi lokal yang besar, terutama dari sektor pertanian. Wilayah ini terkenal dengan hasil pertanian pisang dan singkong yang melimpah. Namun, pemanfaatannya oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masih terbatas pada produk olahan sederhana seperti keripik dan singkong goreng. Hal ini membuat produk mereka sulit bersaing di pasar yang kompetitif.
Untuk mengatasi hal tersebut, Tim Pengabdian Masyarakat Departemen Administrasi Bisnis Fisip Universitas Diponegoro menjalankan program pengabdian masyarakat. Program bertema “Diversifikasi Produk Kreatif Berbasis Pertanian” ini dijalankan pada akhir Mei 2025. Tujuannya adalah mendorong UMKM untuk menciptakan produk baru yang inovatif, bernilai jual tinggi, dan sesuai dengan permintaan pasar.
Program Diversifikasi Produk UMKM Rowosari
Program ini dijalankan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah survei lapangan untuk memahami kebutuhan pelaku usaha. Tahap kedua berupa sosialisasi tentang konsep diversifikasi produk. Tahap ketiga adalah pelatihan teknis pengolahan bahan baku pisang dan singkong menjadi produk baru yang lebih beragam dan bernilai tambah.
Pelatihan tersebut tidak hanya berfokus pada aspek produksi. Peserta juga dibimbing dalam mengurus legalitas usaha, seperti pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB). Selain itu, mereka juga mendapatkan pelatihan strategi pemasaran digital melalui media sosial dan platform e-commerce. Penguasaan pemasaran digital sangat penting agar produk UMKM dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan modern.
Produk Inovatif Berbasis Pisang dan Singkong
Para peserta pelatihan diajarkan untuk mengolah pisang dan singkong menjadi berbagai produk inovatif. Beberapa contoh produk yang dihasilkan antara lain manisan pisang, pisang beku, dan mentega pisang. Dengan diversifikasi produk ini, diharapkan UMKM dapat meningkatkan daya saing dan pendapatan mereka.
Sebagai hasil dari program ini, dua pelaku UMKM berhasil menciptakan produk baru yang berbeda dari sebelumnya. Mereka tidak hanya memperoleh keahlian teknis, tetapi juga termotivasi untuk mengembangkan bisnis mereka secara lebih profesional dan berkelanjutan.
Pentingnya Perencanaan Jangka Panjang dan Akses Distribusi
Tim pengabdian masyarakat juga membuat modul panduan praktis. Modul ini dapat digunakan oleh UMKM lain di Rowosari untuk mengembangkan produk mereka. Meskipun program ini telah berhasil, masih ada tantangan yang perlu diatasi. Beberapa pelaku usaha masih kekurangan perencanaan bisnis jangka panjang dan akses distribusi yang memadai.
Untuk mengatasi kendala tersebut, diperlukan kolaborasi yang berkelanjutan dari berbagai pihak. Hal ini mencakup pembentukan forum UMKM tingkat RT, keterlibatan karang taruna, dan peran aktif ibu-ibu PKK. Kolaborasi ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM di Rowosari.
Kesimpulan dan Harapan
Program diversifikasi produk ini menunjukkan bahwa pendekatan edukatif yang komprehensif sangat efektif. Pendekatan ini mencakup inovasi produk, legalitas usaha, dan pemasaran digital. Dengan demikian, UMKM lokal dapat meningkatkan daya saing dan pendapatan mereka.
Diversifikasi produk tidak hanya menjadi strategi bertahan hidup, tetapi juga kunci untuk menciptakan ketahanan ekonomi berbasis komunitas di Rowosari. Semoga program ini dapat menginspirasi program serupa di daerah lain dan menjadi contoh keberhasilan pemberdayaan UMKM melalui inovasi dan kolaborasi.
Informasi Tambahan: Suksesnya program ini juga bergantung pada kualitas pelatihan yang diberikan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa pelatihan yang diberikan relevan, praktis, dan mudah dipahami oleh para pelaku UMKM. Selain itu, dukungan pendanaan dan akses ke teknologi juga perlu diperhatikan untuk menunjang keberlanjutan usaha mereka.
Lebih lanjut, keberhasilan program ini juga bisa diukur dari peningkatan pendapatan pelaku UMKM setelah mengikuti pelatihan. Data kuantitatif seperti peningkatan omset penjualan dan jumlah produk yang terjual dapat menjadi indikator keberhasilan program. Selain itu, studi lanjutan dapat dilakukan untuk memantau keberlanjutan program dan dampaknya terhadap perekonomian lokal.
Evaluasi berkala juga penting untuk mengidentifikasi hambatan dan tantangan yang dihadapi para pelaku UMKM setelah pelatihan. Hal ini memungkinkan tim pengabdian masyarakat untuk melakukan penyesuaian dan perbaikan program di masa mendatang. Dengan begitu, program ini dapat terus memberikan manfaat yang optimal bagi pelaku UMKM di Rowosari dan daerah lainnya.
Penulis: Modesta Fiska