Kinerja ekspor produk Indonesia ke Arab Saudi mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2025, khususnya untuk produk yang dibutuhkan selama musim haji. Konsul Jenderal RI di Jeddah, Yusron B. Ambary, menyatakan bahwa hal ini merupakan buah dari strategi kolaboratif yang melibatkan pemerintah, importir lokal, dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Limited.
Salah satu faktor kunci keberhasilan ini adalah peran BPKH Limited. Sistem pembayaran terintegrasi yang digunakan BPKH memastikan produk Indonesia diprioritaskan sejak awal proses pengadaan. Hal ini mempermudah distribusi dan promosi produk Indonesia kepada penyedia konsumsi jemaah haji.
Peran BPKH Limited dalam Peningkatan Ekspor
Dengan sistem terintegrasi ini, jalur distribusi menjadi lebih efisien dan transparan. Pembayaran langsung dari BPKH kepada pemasok dalam negeri memastikan keberlangsungan kerjasama dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar Arab Saudi.
Upaya ini juga mengurangi kendala yang terjadi pada tahun 2024. Saat itu, 10 kontainer ikan tuna dan 1 kontainer bumbu masak gagal masuk pasar Arab Saudi karena tidak memenuhi standar Saudi Food and Drug Authority (SFDA). Kejadian tersebut menjadi pelajaran berharga dan mendorong perbaikan sistem serta koordinasi yang lebih baik.
Kerjasama dengan Importir Lokal
Pemerintah Indonesia juga menjalin kerja sama erat dengan sembilan importir besar produk Indonesia yang telah mapan di Arab Saudi. Kerjasama ini memastikan ketersediaan stok yang cukup dan kepatuhan terhadap standar kualitas yang ditetapkan oleh SFDA.
Koordinasi yang intensif ini menghasilkan solusi yang efektif. Tahun 2025, hampir 100% bumbu dapur yang digunakan untuk konsumsi jemaah haji berasal dari Indonesia. Demikian pula, impor produk tuna juga meningkat secara signifikan.
Rincian Ekspor dan Target Ke Depan
Nilai kontrak produk bumbu dapur untuk musim haji tahun 2025 mencapai angka yang fantastis, yaitu Rp87 miliar. Selain bumbu, produk Indonesia lainnya seperti tuna, mi instan, santan, dan jamur kemasan juga diterima dengan baik oleh penyedia katering haji.
Konsul Jenderal RI bahkan melakukan pengawasan langsung ke dapur-dapur penyedia konsumsi jemaah haji untuk memastikan penggunaan produk Indonesia. Jika ditemukan produk non-Indonesia, pihaknya akan langsung mengarahkan kepada importir lokal yang menyediakan produk Indonesia sebagai alternatif.
Ekspansi Pasar ke Negara Lain
Keberhasilan di pasar haji Arab Saudi mendorong optimisme untuk ekspansi pasar ke negara-negara lain yang juga menyelenggarakan ibadah haji. Pemerintah Indonesia sedang menjajaki kerja sama pengolahan makanan siap saji untuk dipasarkan ke negara-negara tersebut di tahun berikutnya.
Keberhasilan ini bukan hanya soal peningkatan ekspor semata, tetapi juga upaya nyata untuk mendukung perekonomian dalam negeri dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional. Strategi kolaboratif dan komitmen semua pihak menjadi kunci utama keberhasilan ini.
Faktor-faktor pendukung keberhasilan penetrasi pasar
Selain kerjasama yang erat antar pemerintah, importir dan BPKH, beberapa faktor lain juga berkontribusi pada keberhasilan penetrasi pasar produk Indonesia di Arab Saudi. Misalnya, peningkatan kualitas produk, peningkatan standar pengemasan, serta kepatuhan terhadap regulasi keamanan pangan di Arab Saudi.
Adanya dukungan dari pemerintah dalam bentuk pelatihan dan pendampingan kepada para pengusaha juga sangat penting. Hal ini membantu para pengusaha untuk memahami regulasi dan standar yang berlaku di Arab Saudi, serta meningkatkan kualitas produk mereka.
Tantangan ke depan
Meskipun telah meraih keberhasilan yang signifikan, masih ada tantangan yang perlu dihadapi untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja ekspor produk Indonesia ke Arab Saudi. Salah satu tantangannya adalah persaingan yang ketat dari negara-negara lain yang juga memproduksi produk serupa.
Tantangan lainnya adalah mempertahankan kualitas produk dan memastikan kepatuhan terhadap standar keamanan pangan yang ketat di Arab Saudi. Perlu juga adanya inovasi dan pengembangan produk baru untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang.
Kesimpulannya, peningkatan ekspor produk Indonesia ke Arab Saudi untuk pasar haji tahun 2025 merupakan prestasi yang membanggakan. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat dan kerjasama yang solid, Indonesia mampu bersaing di pasar internasional dan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional. Namun, upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan pencapaian ini memerlukan strategi berkelanjutan dan antisipasi terhadap tantangan yang akan datang.