Minyak biji-bijian, seringkali menjadi bahan perdebatan dalam dunia kesehatan. Ada anggapan bahwa konsumsi minyak ini dapat memicu peradangan dan obesitas. Namun, sebuah studi terbaru menunjukkan fakta yang berbeda. Penelitian yang melibatkan ribuan peserta dewasa mengungkap potensi manfaat minyak biji-bijian bagi kesehatan, khususnya dalam mengurangi risiko diabetes tipe 2. Mari kita telusuri lebih dalam temuan menarik ini.
Hasil penelitian yang diterbitkan dalam pertemuan tahunan American Society for Nutrition memberikan gambaran baru mengenai manfaat kesehatan dari minyak biji-bijian. Penelitian ini menunjukkan hubungan antara asam linoleat, lemak tak jenuh ganda omega-6 yang terdapat dalam minyak biji-bijian, dengan penurunan peradangan dan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah.
Asam Linoleat dan Pengaruhnya Terhadap Peradangan dan Diabetes
Studi ini melibatkan 1.894 orang dewasa. Para peneliti mengukur tinggi dan berat badan, kadar asam lemak tak jenuh ganda omega-6, asam linoleat, insulin, dan glukosa darah peserta.
Hasilnya menunjukkan korelasi positif antara kadar asam linoleat yang lebih tinggi dengan penurunan biomarker peradangan dan risiko diabetes yang lebih rendah. Ini bertentangan dengan persepsi umum yang menganggap minyak biji-bijian sebagai pemicu peradangan dan obesitas.
Kevin C. Maki, PhD, penulis utama studi dan akademisi di Indiana University School of Public Health-Bloomington sekaligus kepala ilmuwan di Midwest Biomedical Research, menekankan bahwa temuan ini menantang narasi negatif yang beredar di dunia maya.
Manfaat Minyak Biji-bijian untuk Kesehatan Jantung dan Pencegahan Kanker
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan manfaat asam linoleat bagi kesehatan jantung. Asam linoleat berpotensi mengurangi risiko kematian dini.
Sebuah studi tambahan bahkan menunjukkan pengurangan risiko kematian akibat kanker hingga 17 persen pada individu yang mengganti sekitar 10 gram mentega dengan minyak nabati seperti kanola, kedelai, atau zaitun setiap hari.
American Heart Association juga mendukung temuan ini, menyatakan bahwa asam lemak omega-6, termasuk asam linoleat, dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.
Pandangan Ahli Gizi Terhadap Konsumsi Minyak Biji-bijian
Grace A. Derocha, seorang ahli diet terdaftar dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, memberikan perspektif yang menyeimbangkan. Ia menjelaskan bahwa pernyataan umum yang menyebut minyak biji-bijian sebagai pemicu peradangan adalah tidak akurat.
Menurut Derocha, konsumsi minyak biji-bijian dalam jumlah sedang dapat menjadi bagian dari pola makan seimbang. Ia menyarankan agar masyarakat menggunakan minyak biji-bijian dengan bijak, dengan cara yang mendukung kesehatan jantung.
Beberapa jenis minyak biji-bijian yang umum dikonsumsi antara lain minyak jagung, minyak kanola, minyak kedelai, minyak biji bunga matahari, minyak biji anggur, dan minyak kacang tanah. Penting untuk mengonsumsi secara seimbang dan menjadi bagian dari pola makan sehat secara keseluruhan.
Kesimpulannya, penelitian terkini menunjukkan bahwa minyak biji-bijian, khususnya kandungan asam linoleatnya, memiliki potensi manfaat kesehatan yang signifikan. Meskipun masih diperlukan penelitian lebih lanjut, temuan ini memberikan bukti yang mendukung peran minyak biji-bijian dalam pola makan sehat dan seimbang, menentang anggapan umum yang negatif. Penting untuk mengingat bahwa konsumsi dalam jumlah sedang dan sebagai bagian dari pola makan yang komprehensif merupakan kunci utama untuk mendapatkan manfaat kesehatan optimal.