Peserta Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2025 tengah disibukkan dengan tugas cerita reflektif Modul 2 Pembelajaran Sosial Emosional topik 3. Topik tersebut membahas implementasi *experiential learning* atau pembelajaran berbasis pengalaman.
Artikel ini menyajikan contoh rancangan pembelajaran *experiential learning* sebagai panduan bagi peserta PPG 2025 dalam menyelesaikan tugas tersebut.
Contoh Rancangan Pembelajaran Experiential Learning untuk PPG 2025
Berikut contoh penerapan *experiential learning* pada mata pelajaran PPKn kelas XI, dengan materi Implementasi Nilai Pancasila dalam Kehidupan Nyata. Durasi pembelajaran adalah 2 jam pelajaran (90 menit).
Pendekatan yang digunakan adalah *experiential learning* yang diintegrasikan dengan keterampilan sosial-emosional (SEL).
Kompetensi yang ingin dicapai adalah siswa mampu mengenali praktik nilai-nilai Pancasila, menampilkan sikap toleransi dan kepedulian, mengevaluasi perilaku diri dan sosial, serta mampu berinteraksi dalam tim.
Tahapan Pembelajaran Experiential Learning: PPKn Kelas XI
Tahap pertama adalah Pengalaman Langsung. Guru memfasilitasi siswa menganalisis video atau kasus nyata tentang masalah sosial terkait nilai persatuan dan keadilan. Diskusi kelompok dilakukan setelahnya.
Selanjutnya adalah Refleksi Pengalaman. Siswa menuliskan perasaan pribadi setelah menyaksikan peristiwa tersebut. Mereka juga diminta untuk mengidentifikasi nilai Pancasila yang mungkin tidak diterapkan dalam kasus tersebut. Aspek SEL yang dinilai meliputi pemahaman diri, kemampuan memahami orang lain, dan kesadaran bermasyarakat.
Tahap ketiga adalah Pembentukan Konsep. Guru memandu siswa menyimpulkan prinsip-prinsip dari refleksi mereka dan menghubungkannya dengan nilai-nilai Pancasila. Misalnya, menyimpulkan pentingnya menjaga persatuan dengan menghormati keragaman.
Tahap terakhir adalah Aplikasi Praktis. Siswa merancang program sederhana untuk mempromosikan nilai Pancasila di sekolah, seperti kampanye saling menghormati. Aspek SEL yang dinilai meliputi kemampuan membuat keputusan, rasa peduli, keterampilan berkomunikasi, dan kerja tim.
Evaluasi pembelajaran meliputi sikap (toleransi, tanggung jawab, keterbukaan), keterampilan (analisis kritis, refleksi diri, kolaborasi), dan pengetahuan (pemahaman relevansi Pancasila).
Contoh Rancangan Pembelajaran Experiential Learning Lainnya: Bahasa Indonesia Kelas V
Contoh lain adalah penerapan *experiential learning* pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V semester 2, dengan topik penyusunan petunjuk aktivitas. Durasi pembelajaran adalah 80 menit.
Tujuan pembelajarannya adalah siswa mampu mengenali karakteristik teks petunjuk, menyusun panduan berdasarkan kegiatan nyata, dan menyajikan teks petunjuk secara lisan dan tulisan dengan sistematis.
Tahapan pembelajaran meliputi Pengalaman Konkret (praktik membuat minuman/kerajinan), Refleksi Terpandu (diskusi dengan pertanyaan pemandu), Abstraksi Konseptual (penyusunan teks petunjuk tertulis), dan Uji Coba Aktif (pertukaran dan uji coba teks petunjuk).
Penilaian meliputi proses (keterlibatan dalam praktik dan diskusi), produk (kualitas teks petunjuk dan evaluasi teman sebaya), dan sikap (kolaborasi, inisiatif, rasa ingin tahu).
Semoga contoh-contoh rancangan pembelajaran ini membantu peserta PPG 2025 dalam menyelesaikan tugas cerita reflektif mereka. Ingatlah untuk selalu berfokus pada pengalaman belajar siswa dan bagaimana pengalaman tersebut dapat membantu mereka memahami dan menerapkan konsep yang dipelajari.