Kecelakaan pesawat Air India Penerbangan 171 pada Kamis, 12 Juni 2025, telah mengguncang dunia. Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner jatuh di Ahmedabad, India, sesaat setelah lepas landas menuju London Gatwick.
Tragedi ini menewaskan seluruh 242 penumpang dan awak di dalamnya. Kejadian ini menjadi salah satu bencana penerbangan terburuk dalam sejarah India baru-baru ini.
Kecelakaan Air India: Dugaan Tabrakan dengan Kawanan Burung
Investigasi awal mengarah pada dugaan tabrakan dengan kawanan burung (bird strike) sebagai penyebab utama kecelakaan. Kerusakan mesin yang parah diduga terjadi akibat benturan tersebut.
Mantan pilot dan pengamat penerbangan, Saurabh Bhatnagar, menyatakan bahwa rekaman video menunjukkan indikasi “multiple bird hits”. Pesawat kehilangan ketinggian secara drastis sebelum roda pendaratan sempat ditarik.
Meskipun sempat mengirimkan sinyal mayday, komunikasi dengan menara pengawas terputus pada ketinggian 190 meter. Sinyal terakhir tercatat pukul 08:08:51 UTC.
Fase Kritis Lepas Landas dan Risiko Bird Strike
Fase lepas landas merupakan fase kritis dalam penerbangan. Insiden ini menyoroti betapa bahayanya tabrakan dengan burung, terutama pada ketinggian rendah.
Profesor John McDermid dari University of York menjelaskan bahwa kegagalan dua mesin secara simultan pada tahap lepas landas merupakan kejadian yang sangat jarang. Pesawat biasanya didesain untuk dapat terbang dengan satu mesin yang berfungsi.
Data IATA menunjukkan bahwa lebih dari 60 persen kecelakaan pesawat terjadi saat lepas landas atau mendarat. Waktu reaksi pilot sangat terbatas pada fase ini, meningkatkan risiko kecelakaan.
Mary Schiavo, Transportation Analyst, menekankan tingginya risiko pada fase lepas landas dan pendaratan karena sedikitnya waktu reaksi yang dimiliki pilot.
Respon Air India dan Investigasi Lanjutan
Air India telah mengkonfirmasi kecelakaan tersebut melalui akun media sosial mereka. CEO Air India, Natarajan Chandrasekaran, menyampaikan belasungkawa atas tragedi ini.
Aircraft Accident Investigation Bureau India akan memimpin penyelidikan resmi. Kemungkinan besar, Air Accidents Investigation Branch Inggris juga akan terlibat, mengingat adanya warga negara Inggris di dalam pesawat.
Insiden ini akan mendorong evaluasi dan peningkatan prosedur pencegahan bird strike di bandara-bandara di seluruh dunia. Upaya mitigasi risiko menjadi sangat penting.
Dennis Tajer, juru bicara Allied Pilots Association, menekankan pentingnya kesempurnaan pada saat lepas landas. Gangguan sekecil apapun dapat berakibat fatal.
Kecelakaan Air India Penerbangan 171 merupakan tragedi yang mendalam. Semoga investigasi yang menyeluruh dapat mengungkap penyebab pasti kecelakaan dan memberikan pembelajaran berharga bagi keselamatan penerbangan di masa depan.