UMKM Desa Wisata: Strategi Jitu Promosi & Branding Lewat Media Sosial

Playmaker

Desa Wisata Borobudur, destinasi unggulan Indonesia, memiliki potensi besar untuk pengembangan UMKM lokal berbasis budaya. Produk-produk UMKM ini memiliki nilai ekonomi tinggi, namun terhambat oleh pemasaran, terutama pemanfaatan teknologi digital.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, tim dosen Universitas Negeri Semarang (Unnes) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Optimalisasi Penggunaan Media Sosial sebagai Media Promosi dan Branding Produk UMKM di Desa Wisata Borobudur”. Kegiatan ini berlangsung pada 29 April 2025 di Dusun XIII, Desa Wisata Borobudur, Kabupaten Magelang.

Sebanyak 30 peserta, terdiri dari pengelola wisata dan pelaku UMKM setempat, mengikuti pelatihan ini. Tujuan utama adalah meningkatkan kemampuan mereka dalam memanfaatkan media sosial untuk promosi yang efektif dan berkelanjutan.

Peningkatan Keterampilan Digital untuk UMKM Borobudur

Pelatihan difokuskan pada platform populer seperti Instagram, Facebook, dan TikTok. Peserta belajar bagaimana memperluas jangkauan, meningkatkan daya tarik visual produk, serta membangun komunikasi yang lebih baik dengan konsumen.

Selain itu, pelatihan juga mencakup strategi digital marketing dan pemanfaatan e-commerce. Hal ini bertujuan untuk membuka akses pasar yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional. Strategi ini penting untuk meningkatkan daya saing UMKM Borobudur di pasar yang semakin kompetitif.

Materi Pelatihan yang Diberikan

Tiga narasumber dari Unnes berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka. Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd., membahas strategi branding efektif berbasis kearifan lokal. Kearifan lokal ini penting untuk membedakan produk UMKM Borobudur dari produk lain.

Prof. Dr. Nina Oktarina, S.Pd., M.Pd., menekankan pentingnya kolaborasi antara UMKM dan pengelola wisata. Kolaborasi ini akan menciptakan ekosistem pariwisata yang saling menguntungkan dan lebih kompetitif.

Dian Fithra Permana, S.Pd., M.Pd., memberikan pelatihan teknis tentang praktik digital marketing dan pembuatan konten kreatif di media sosial. Peserta diajarkan teknik pengemasan produk, pengambilan foto dan video menarik, serta simulasi kampanye promosi.

Hasil dan Harapan Kegiatan

Antusiasme peserta sangat tinggi, terutama selama sesi praktik langsung. Mereka aktif berpartisipasi dan menunjukkan minat besar untuk meningkatkan kemampuan digital mereka.

Dengan program pendampingan ini, diharapkan UMKM di Desa Wisata Borobudur dapat secara mandiri dan berkelanjutan mengoptimalkan media digital. Ini akan memperkuat eksistensi produk mereka dan meningkatkan pendapatan.

Inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat Desa Wisata Borobudur sebagai destinasi berbasis ekonomi kreatif dan digital. Keberhasilan program ini bergantung pada komitmen para pelaku UMKM untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

Tim pengabdi Unnes menyampaikan apresiasi kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unnes atas dukungannya. Dukungan ini sangat penting untuk keberhasilan program pengabdian masyarakat seperti ini.

Informasi Tambahan: Potensi UMKM Borobudur

UMKM Borobudur memiliki beragam potensi produk yang dapat dikembangkan, misalnya kerajinan tangan berbahan baku lokal, produk makanan dan minuman khas, serta jasa pariwisata seperti homestay atau penyedia jasa wisata lokal.

Pengembangan UMKM Borobudur tidak hanya berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat, tetapi juga pada pelestarian budaya lokal. Dengan mempromosikan produk-produk berbasis budaya, Desa Wisata Borobudur dapat mempertahankan jati dirinya sebagai destinasi wisata yang unik dan bernilai.

Selain pelatihan digital marketing, dukungan lain yang dibutuhkan UMKM Borobudur antara lain akses permodalan, pelatihan manajemen usaha, dan pembinaan secara berkelanjutan. Kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, perguruan tinggi, dan sektor swasta, sangat penting untuk keberhasilan pengembangan UMKM di Desa Wisata Borobudur.

Dengan pengembangan yang terintegrasi dan berkelanjutan, Desa Wisata Borobudur dapat menjadi contoh keberhasilan pengembangan desa wisata berbasis ekonomi kreatif dan digital di Indonesia.

Tag

  • Branding
  • Desa Wisata
  • Media Sosial
  • UMKM
  • Editor: Eko Fataip

    Popular Post

    Berita

    Kesepakatan Dagang AS-Tiongkok: Detail Perjanjian dan Strategi Implementasinya

    Presiden Donald Trump menyatakan kepuasannya atas kesepakatan dagang baru antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Ia menyebutnya sebagai “kesepakatan hebat” ...

    Eksbis

    Ekosistem Logistik Haji: Pilar Penguatan Ekonomi Umat Indonesia

    Indonesia perlu membangun ekosistem logistik pangan berbasis produk dalam negeri untuk mendukung penyelenggaraan ibadah haji. Hal ini disampaikan oleh Anggota ...

    Olahraga

    Jejak Jude Bellingham Dilanjutkan: Jobe Bellingham Bersinar di Dortmund

    Jobe Bellingham, adik dari bintang Real Madrid Jude Bellingham, resmi bergabung dengan Borussia Dortmund. Ia mengikuti jejak sang kakak dengan ...

    Gaya Hidup

    Rahasia Memilih Merpati Balap Juara: 7 Tips Jitu & Prospek Cerah

    Burung merpati, khususnya merpati balap, telah menjadi hobi populer di Indonesia. Kepopulerannya didukung oleh adanya berbagai lomba adu kecepatan yang ...

    Berita

    Koalisi Ojol Nasional Tolak Konvensi ILO: Empat Petisi Ditetapkan

    Sidang Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) di Jenewa menghasilkan sebuah konvensi yang menetapkan pekerja online sebagai pekerja dengan hak-hak yang melekat. ...

    Teknologi

    Rahasia Ayah Naruto Terungkap: Kuasai Kuis Akademi Ninja MLBB X Naruto

    Kuis Akademi Ninja MLBB X Naruto sedang ramai diperbincangkan. Kolaborasi menarik antara Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) dan serial anime ...