UMKM Gayeng 2025, yang berlangsung dari 1 hingga 5 Mei 2025 di Mal Paragon Semarang, sukses mempertemukan 95 UMKM Jawa Tengah dengan buyer potensial dari dalam dan luar negeri. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Central Java International Business & Expo (CJIBF) dan menampilkan beragam produk, mulai dari wastra, kriya, fesyen hingga kuliner.
Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah berperan penting dalam memfasilitasi event ini. Kepala Perwakilan BI Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, menjelaskan bahwa UMKM Gayeng 2025 bukan hanya pameran biasa, tetapi juga ajang _business matching_ yang strategis. Hal ini bertujuan untuk memperluas akses pasar bagi UMKM Jawa Tengah ke kancah internasional.
Business Matching: Jembatan Menuju Pasar Global
Acara _business matching_ UMKM Gayeng 2025 menjadi sorotan utama. Keberhasilannya dalam menghubungkan UMKM lokal dengan buyer internasional menunjukkan potensi besar bagi pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Kegiatan ini menghadirkan lima buyer potensial dari luar negeri, yaitu Arab Saudi, Turki, Afganistan, Uni Emirat Arab, United Kingdom dan Selandia Baru.
Selain buyer internasional, terdapat lima buyer potensial dari dalam negeri yang turut serta dalam _business matching_. Ini menunjukkan antusiasme pasar domestik terhadap produk-produk UMKM Jawa Tengah yang berkualitas. Kolaborasi antara pasar domestik dan internasional ini diharapkan mampu mendorong peningkatan penjualan dan ekspansi bisnis UMKM.
Lebih dari Sekadar Pameran: Workshop dan Talkshow
UMKM Gayeng 2025 tidak hanya fokus pada pameran dan _business matching_. Berbagai kegiatan pendukung juga diselenggarakan untuk meningkatkan kompetensi pelaku UMKM. Beberapa workshop yang diadakan mencakup Colour Analysis dan Ecoprint, memberikan pelatihan teknik pewarnaan alami kepada para peserta, terutama pelajar.
Talkshow menarik juga diadakan, salah satunya membahas potensi kopi Jawa Tengah. Hal ini sejalan dengan fokus pemerintah dalam mengembangkan sektor pertanian, khususnya komoditas unggulan daerah. Kompetisi Racikopi Gayeng 2025 Aeropress Brewing Competition (ABC) pun turut meramaikan acara, diikuti oleh sekitar 81 peserta dari berbagai wilayah.
Booth Bersama: Konsep Tematik Home Living
Sebagai tindak lanjut dari Jepara International Furniture Buyer Weeks (JIF-BW) 2025, UMKM Gayeng 2025 juga menampilkan Booth Bersama dengan tema _home living_. Konsep ini bertujuan untuk memamerkan produk furnitur dan kerajinan rumah tangga dari Jawa Tengah. Selain memamerkan produk, terdapat edukasi praktik mengukir untuk memperkenalkan keahlian tradisional.
Inisiatif ini sangat penting untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan kearifan lokal Jawa Tengah kepada pasar internasional. Dengan memadukan unsur tradisional dan modern, diharapkan produk UMKM Jawa Tengah lebih menarik bagi konsumen global yang semakin sadar akan nilai-nilai keberlanjutan dan keunikan budaya.
Dukungan Bank Indonesia: Menuju UMKM yang Berdaya Saing
Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Tengah memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan UMKM Gayeng 2025. Dukungan tersebut bertujuan untuk memperluas akses pasar, meningkatkan daya saing, dan kualitas produk UMKM Jawa Tengah. BI juga berupaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) pelaku UMKM.
Sinergi antara BI dengan berbagai pihak terkait dalam penyelenggaraan UMKM Gayeng 2025 diharapkan dapat menciptakan efek pengganda (multiplier effect) bagi pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mengembangkan sektor UMKM sebagai pilar penting perekonomian nasional.
Kesuksesan UMKM Gayeng 2025: Kisah Sukses dari Kebumen
Danang Sudrajat, pemilik Kampoeng Anyaman Kebumen, membagikan kisahnya. Ia bersyukur atas fasilitasi yang diberikan BI Jawa Tengah, yang membantunya mengembangkan pasar, bahkan hingga mendapatkan orderan dari Selandia Baru. Kisah sukses Danang merupakan bukti nyata keberhasilan UMKM Gayeng 2025 dalam menciptakan peluang bisnis bagi para pelaku UMKM.
Keberhasilan UMKM Gayeng 2025 membuktikan bahwa dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, lembaga keuangan, dan pelaku UMKM, potensi ekonomi lokal dapat dioptimalkan dan UMKM Jawa Tengah dapat bersaing di pasar global. Inisiatif seperti ini diharapkan dapat terus berlanjut dan diimplementasikan di berbagai daerah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Rekomendasi Pengembangan UMKM Jawa Tengah
Agar UMKM Jawa Tengah semakin berdaya saing, beberapa hal penting perlu diperhatikan. Pertama, perlu peningkatan kualitas produk agar mampu bersaing di pasar internasional. Kedua, perlu pengembangan branding dan pemasaran yang efektif, memanfaatkan teknologi digital untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Ketiga, perlu peningkatan akses permodalan bagi pelaku UMKM. Keempat, perlu pelatihan dan pendampingan berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi SDM pelaku UMKM. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, UMKM Jawa Tengah dapat menjadi motor penggerak ekonomi daerah dan nasional.
Kesimpulan
UMKM Gayeng 2025 merupakan contoh nyata keberhasilan program pengembangan UMKM. Kegiatan ini tidak hanya sekadar pameran, tetapi juga platform yang efektif untuk _business matching_, peningkatan kompetensi, dan perluasan akses pasar. Keberhasilan ini diharapkan dapat menginspirasi daerah lain untuk mengembangkan program serupa.