Penyanyi Vicky Shu, baru-baru ini, mengungkapkan pengalamannya terkait perubahan bentuk tubuhnya. Ia merasa lebih percaya diri dengan bentuk tubuhnya yang sekarang, dibandingkan saat masih aktif bernyanyi.
Perubahan tersebut berdampak signifikan pada kepercayaan dirinya. Vicky Shu justru merasa lebih insecure ketika masih berkarir sebagai penyanyi.
Masa Aktif Bernyanyi: Tekanan Diet Ketat
Vicky Shu menceritakan masa lalunya sebagai seorang penyanyi muda. Ia mengaku mengalami tekanan besar untuk menjaga bentuk tubuh ideal.
Sejak kecil hingga kuliah, Vicky Shu memiliki tubuh berisi. Untuk memenuhi tuntutan industri musik, ia menjalani diet ketat hingga membuatnya jatuh sakit.
Diet ketat tersebut berdampak pada kesehatannya. Ia bahkan sempat mengalami masalah asam lambung.
Video Klip “Mari Bercinta 2”: Standar Kecantikan yang Menekan
Salah satu video klip yang menampilkan Vicky Shu dengan bentuk tubuh ideal adalah “Mari Bercinta 2”. Ia harus menurunkan berat badan secara drastis untuk mencapai penampilan tersebut.
Proses penurunan berat badan tersebut sangat berat. Vicky Shu harus mengerahkan usaha luar biasa untuk mencapai bentuk tubuh yang diinginkan.
Meskipun tampak ideal, Vicky Shu tak sepenuhnya bahagia. Ia mengalami stres karena tekanan untuk menjaga berat badan tetap ideal.
Bahkan kenaikan berat badan setengah kilogram saja sudah membuatnya stres. Ini menunjukkan betapa besar tekanan yang ia rasakan.
Setelah Menjadi Ibu: Penerimaan Diri yang Lebih Baik
Kini, Vicky Shu telah menjadi seorang ibu. Ia merasa lebih menerima bentuk tubuhnya yang sekarang, yang mengalami perubahan berat badan.
Ia lebih menikmati proses diet tanpa tekanan. Vicky Shu merasa lebih rileks dalam mengatur pola makannya.
Perubahan ini berdampak positif pada kesehatannya mental. Ia menyadari bahwa kesehatan mental jauh lebih penting daripada mengejar standar kecantikan yang tidak realistis.
Vicky Shu juga memberikan pesan bijak kepada para wanita. Ia mengajak untuk lebih menerima diri sendiri apa adanya.
Pengalamannya menjadi pelajaran berharga. Ia menyadari pentingnya keseimbangan antara penampilan dan kesehatan mental.
Kesimpulan: Prioritaskan Kesehatan Mental
Kisah Vicky Shu ini mengajarkan kita pentingnya menerima diri sendiri dan memprioritaskan kesehatan mental. Tekanan untuk mencapai standar kecantikan tertentu dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.
Dengan memahami hal ini, kita dapat lebih menghargai diri sendiri dan menghindari dampak buruk dari tekanan eksternal yang tidak perlu.
Semoga kisah Vicky Shu menginspirasi banyak orang untuk lebih mencintai diri sendiri dan memprioritaskan kesehatan mental.