Diva Zahra, pebalap wanita berbakat Indonesia, berhasil meraih prestasi membanggakan di Kejurnas Sprint Rally 2025. Ia finis di peringkat kedua kelas wanita, bersaing ketat dengan para pebalap pria.
Kompetisi yang berlangsung di Sirkuit POJ City Semarang pada 31 Mei – 1 Juni 2025 ini menjadi ajang unjuk gigi bagi Diva. Dengan total waktu 18 menit 33,3 detik, ia menunjukkan konsistensi performa di sepanjang balapan.
Diva berlaga di kelas kendaraan FE, mobil berpenggerak roda dua dengan kapasitas mesin maksimal 1600 cc. Prestasi ini semakin istimewa karena ia berhasil menempati peringkat ke-9 dari 39 peserta di kelas tersebut, sebagian besarnya adalah pebalap pria.
Performa Diva Zahra di Setiap Special Stage (SS)
Keberhasilan Diva tidak lepas dari strategi dan kemampuannya mengendalikan kendaraan. Pada SS1, ia mencatatkan waktu 4 menit 42,2 detik, dan di SS2, waktunya menjadi 4 menit 43,7 detik.
Pada hari kedua, Diva menunjukkan peningkatan signifikan. Di SS3, waktunya terpangkas menjadi 4 menit 34,3 detik, dan di SS terakhir, ia berhasil mencatatkan waktu terbaiknya yaitu 4 menit 33,1 detik.
Kecepatan dan konsistensi Diva membuatnya mampu bersaing dengan pebalap pria yang lebih berpengalaman. Secara keseluruhan, ia berada di posisi 46 dari 136 peserta.
Dukungan Sponsor dan Pengalaman Berharga
Prestasi Diva juga didukung oleh sponsor-sponsor yang dipercayainya, seperti Pertamax Turbo, Telkomsel, dan Fastron. Dukungan ini memberikannya kepercayaan diri dan akses ke sumber daya yang dibutuhkan.
Diva mengakui bahwa peningkatan performanya juga karena pemahamannya yang semakin baik terhadap karakter kendaraannya. Ia melakukan penyesuaian gaya mengemudi, titik pengereman, dan teknik menginjak pedal rem, yang menghasilkan hasil memuaskan.
Apresiasi dari Mentor dan Harapan untuk Masa Depan
Rifat Sungkar, mentor Diva, turut memberikan apresiasi atas pencapaiannya. Rifat mengungkapkan rasa bangganya melihat Diva bersaing di Grup F, grup dengan peserta terbanyak dan didominasi pebalap pria.
Rifat melihat posisi kedua yang diraih Diva di kejuaraan kelas wanita sudah cukup realistis, mengingat juara pertama menggunakan kendaraan dengan spesifikasi lebih tinggi. Ia juga optimistis bahwa Kejuaraan Wanita akan semakin ramai dan menjadi wadah pembibitan pebalap wanita berbakat di masa mendatang.
Rifat juga memuji perkembangan pebalap wanita lainnya, seperti Canya Prasetyo dan Patricia Revalina, yang menunjukkan peningkatan signifikan. Keberhasilan Diva dan pebalap wanita lainnya menandakan perkembangan positif dunia balap di Indonesia.
Kesimpulan
Kejuaraan ini menandai masuknya kelas wanita secara resmi dalam kalender Kejurnas Sprint Rally. Diva Zahra, dengan kendaraan Grup F berpenggerak dua roda, meraih juara kedua kelas wanita. Juara pertama diraih Canya Prasetyo (Grup M1, mobil berpenggerak empat roda), dan Patricia Revalina berada di posisi ketiga (Grup F).
Keberhasilan Diva menjadi bukti bahwa pebalap wanita Indonesia mampu bersaing di kancah nasional dan internasional. Kehadiran kelas wanita di Kejurnas Sprint Rally diharapkan dapat mendorong lebih banyak wanita untuk terjun di dunia balap dan mengembangkan bakat mereka.
Dengan dukungan sponsor, mentor, dan kerja kerasnya sendiri, Diva membuktikan bahwa dedikasi dan latihan yang konsisten mampu membawa hasil yang gemilang. Semoga prestasinya ini bisa menginspirasi pebalap wanita lainnya di Indonesia.
Data Tambahan:
Berikut beberapa data tambahan yang mungkin menarik untuk dipertimbangkan:
Informasi tambahan tersebut dapat memperkaya artikel dan memberikan wawasan yang lebih komprehensif tentang dunia balap wanita di Indonesia, khususnya dalam konteks Kejurnas Sprint Rally 2025.